Rabu, 17 Agustus 2011

VoIP


BAB I  PENDAHULUAN  

Saat ini di Indonesia maupun di Dunia, telepon merupakan kebutuhan telekomunikasi yang paling utama. Orang bahkan rela mengelurkan sejumlah uang hanya untuk menelepon rekan bisnis maupun koleganya yang terletak di luar kota bahkan negara. Namur dewasa ini, di Indonesia biaya komunikasi cukup mahal.
Karena pada beberapa segmen masyarakat terutama dikalangan bisnis, kebutuhan telpon telepon hampir bisa disamakan dengan kebutuhan manusia akan kebutuhan primer, apakah masyarakat mau meninggalkan atau mengurangi kebiasaan menelpon terutama dengan baiknya biaya pulsa dari Operator Telepon saat ini ¿ Apabila tidak, adakah alternatif lain untuk melakukan percakapan telepon dengan biaya murah ¿
            Saat ini Internet tidak hanya dipergunakan untuk browsing atau berkirim e-mail saja, tetapi sudah dimanfaatkan sebagai saluran telepon dengan biaya yang Sangat murah. Statu harapan baru apalagi biaya telepon di Indonesia termasuk mahal, baik itu telepon PSTN (public switch telephony network) maupun telepon selular (phoncell).

            JARINGAN Internet bukan hanya untuk menyebarkan informasi berupa teks atau gambar. Kini, jaringan ini bisa dimanfaatkan sebagi alat transmisi suatu dengan teknologi Voice over Internet Protokol (VoIP). Sebelumnya, untuk percakapan jarak jauh yang menggunakan jalur Internet dibutuhkan paket perangkat lunak, seperti NetMeeting buatan Microsoft atau sejenisnya. Perangkat lunak ini harus ada di masing-masing pengguna komputer pribadi untuk melakukan percakapan jarak jauh secara bebas di jaringan Internet.
1.1      TCP/IP dan Voice over Internet Protocol (VoIP)
            Tidak dapat disangkal teknologi yang berkembang paling pesat saat ini adalah teknologi komunikasi data. Pemicunya adalah internet, jaringan komunikasi data global yang berbasis protokol komunikasi TCP/IP. Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini turut mmendorong terciptanya suatu infrastruktur komunikasi data yang murah dan massal. Keberadaan infrastruktur ini membuat sebagian orang berfikir untuk melewatkan suara  dalam jaringan ini. Prmikiran seperti inilah yang mendorong perkembangan teknologi Voice over internet Protokol (VoIP).
            VoIP sendiri ialah teknologi yang memungkinkan komunikasi suara dan Fax menggunakan jaringan berbasis IP (Internet Protokol) untuk dijalankan diatas infrastruktur jaringan packet network. Jaringan yang digunakan bisa berupa internet atau intranet. Teknologi ini bekerja dengan jalan merubah suara atau fax menjadi format data digital tertentu yang dapat dikirmkan melalui jaringan IP. Berbagai macam produk  telah tersedia di pasaran, baik berupa software yang merubah suara menjadi data digital dan mengirimkannya ke tujuan, sampai dengan integrasi hardware / software yang mampu menyediakan sarana komunikasi suara dan fax dengan kualitas setara dengan carrier-class network.
            Artikel ini menganggap pembaca mengetahui tentang :
a.             Layer OSI
b.            Ruting IP
c.             Prinsip Jaringan Komputer
  1.2     Gambaran Umum Voice over Internet Protocol (VoIP)
Ada dua macam protokol yang digunakan pada sistem VoIP (Voice over internet Protokol) yaitu protocol yang digunakan untuk signaling (contoh H.323 dan SIP) dan protocol yang digunakan untuk mengirim paket data audio/video (RTP). Kedua protokol ini tentu juga menggunakan IP. Untuk lebih memahami, perhatikan gambar berikut ini :
      
Gambar 1.1 Layer Protokol 
H.323 menggunakan UDP dan TCP sedangkan SIP hanya menggunakan UDP signaling data. Prinsipnya, data yang diambil dari ADC soundcard (bisa sinyal video) dikemas menjadi RTP (ditambah nomer urut dan time stamp). Selanjutnya, RTP dikemas dalam UDP (tambah nomor port dll), terakhir sebelum dikirim lewat layer phisik, dikemas dalam IP (ditambah header IP tujuan dan asal). Nah kalau sudah dalam format IP, tinggal cara mengirim paket IP dari nomer IP pengirim ke IP tujuan.
   BAB IIPEMBAHASAN  2.1  Signaling Protocol / Call Control
Ada dua institusi yang mengelurkan standart untuk pensinyalan VoIP, yaitu IETF dan ITU-T. IETF mengeluarkan SIP (session initial protocol) dan S/MGCP sedangkan ITU-T mengeluarkan H.323. tetapi pada akhirna keduanya (IETF dan ITU-T) sepakat untuk bekerjasama mengembangkan MGCP menjadi MEGACO untuk menjadi standart protocol pensinyalan VoIP diwaktu yang akan datang.
 2.2  H.323
Pada awalnya, H.323 dirancang untuk digunakan khusus pada aplikasi video conference, tetapi pada prakteknya untuk digunakan khusus pada aplikasi video conference, tetapi pada prakteknya hanya berkembang untuk voicenya saja. Protokol H.323 ini, cukup komplek karena menggunakan protokol stantart ITU-T lainnya seperti H.255-0 untuk call control protocol dan H.245 untuk logical chanell protocol. H.255-0 digunakan untuk call setup, sedengkan H.245 digunakan untuk capabilitydan bandwith control. Selain itu juga digunakan untuk mengatur jumlah chanell yang akan digunakan untuk percakapan.
Ada 3 element yaitu Terminal, Gatekeeper dan Gateway. Untuk mudahnya, perhatikan gambar berikut ini :
             
Gambar 2.1 Model VoIP 
Terminal adalah end point (user). Gateway digunakan untuk interkoneksi dengan jaringan lain, seperti PSTN. Sedangkan fungsi utama Gatekeeper berfungsi sebagai pengatur antar Gateway dan sebagai pengatur “conference call” (jika VoIP digunakan untuk Konverensi)
Pada aplikasi “direect-route point-to point”, Gatekeeper pada H323 tidak mutlak dipergunakan. Artinya komunikasi dua terminal atau lebih bisa tidak memerlukan Gatekeeper, jika menggunakan direct route point-to-point. Jika anda tahu noer IP teman, maka dengan netmeeting misalnya, anda bisa memanggil nomer IP tersebut langsung tanpa melewati Gatekeeper. Tetapi tentu saja diperlukan syarat, bahwa satu komputer satu IP. Ini menjadi masalah jika anda hanya menggunakan IP internal (tidak bisa dihubungi dari luar jaringan LAN). Hal ini karena, pada direct-route, call-setup secara langsung dlakukan oleh terminal pemanggil ke terminal yang akan dipanggil.
Pada Gatekeeper route, terminal pemanggil tidak dapat melakukan pemanggilan secara langsung terminal dan harus dilakukan melalui Gatekeeper.
Secara umum cara kerja yang memanfaatkan Gatekeeper adalah sebagai berikut, lihat gambar 4 sebelumnya :
a.             Registrasi nomor IP / identitas terminal ke Gatekeeper
b.            Terminal pemanggil menghubingi Gatekeeper dengan membawa informasi nomer (identitas) yang akan dipanggil, parameter-parameter protokol dan nomor port aplikasi yang disediakan
c.             Gatekeeper mencocokan nomer yang diberikan tersebut dengan data yang dimiliki, jika terdaftar maka Gatekeeper akan menghubungi nomer yang dipanggil untuk minta info moner port. Jika sukses maka Gatekeeper akan memperoleh nomer tersebut.
d.            Nomer port selanjutnya diberikan ke pemanggil
e.             Selanjutnya pemanggil dapat langsung mengirim data voice atau video ke pemanggil.
 2.3  S/MGCP
Jika H.323 memakai bit-base maka S/MGCP memakai text-base protocol sebagaimana standart lain IETF protocol. S/MGCP mempunyai model yang berbeda dengan H.323. Pada S/MGCPhanya ada dua element yaitu Media Gateway dan Media Gateway Controller. Media Gateway adalah “end point” (atau terminal pada H.323). Media Gateway Controller mutlak dipergunakan pada S/MGCP karena Media Gateway tidak dapat melakukan panggilan (call setup) secara langsung Media Gateway yang lain. Artinya Media Gateway harus selalu menggunakan Media Gateway Controller. Setelah setup selesai, bar antar Media Gateway bisa berkomunikasi dengan menggunakan RTP/RTCP protokol.
 2.4  SIP
Protokol standart lain dari IETF adalah yang juga text base. Model yang digunakan sama dengan model pada H323. Pada SIP ada 3 element juga ; Terminal, Proxy server (berfungsi seperti Gatekeeper pada H.323) dan Gateway. Prosedur call-nya pun mempunyai model yang sama. SIP juga dapat point-to-point. Contoh aplikasi yang menggunakan SIP adalah Yahoo Messenger.
 2.5  MEGACO
Inilah yang akan menjadi standart dimasa datang untuk VoIP Protokol. Merupakan kesepakatan antara MEGACO group di IETF dan H.GCP di pihak ITU-T. Kelebihan yang diharapkan adalah interiperabilitas antar VoIP equipment yang semakin baik (mengacu kepada interoperabilitas pada jaringan circiut switch).
 2.6  Perkembangan Teknolosi Pendukung VoIP2.6.1        Chip DSP
Digital Signal Processor (DSP) merupakan komponen utama dalam proses kompresi suara. Arsitektur DSP Processor didesain untuk perhitungan aritmatik yang berhubungan dengan algoritma perngolahan dinyal digital berkecepatan tinggi. Pada alanya, DSP dijual dengan harga cukup mahal dan kemampuan pengolahannya belum Optimal untuk implementasi algoritma kompresi suara yang membutuhkan kecepatan dan througput data tinggi, padahal transmsi suara diatas insfratruktur packet network dengan kualitas yang dapat diterima manusia membutuhkan algoritma kompresi dan pengolahan sinyal yang kompleks disertai dengan kebutuhan computing power (dihitung dalam skala Million Instruction per Second atau MIPS) yang cukup tinggi. Akibatnya, pada masa lalu solusi transmisi suara diatas packet network bukan merupakan solusi cost-effective apabila dilihat dari aspek biaya dan kualitas suara yang dihasilakan.
Tetapi, dewasa ini harga DSP Processor semakin menurun berlawanan dengan kemampuan komputasi processor yang semakin tinggi. Dengan kemampuan komputasi ini, maka kualitas suara yang dihasilkan otomatis menjadi semakin tinggi sedangkan biaya pembuatan sistem menjadi semakin rendah.
Grafik perbandingan harga DSP processor dibandingkan dengan kualitas suara yang dihasilkan dapat dilihat dibawah ini :
        Gambar 2.2, Sumber : Gartner Group 19972.6.2        High Speed Router
Router memiliki peranan untuk proses routing paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Pada awalnya router hanya melakukan proses routing dan forwarding paket dari satu interface k interface jaringan yang lain dengan cara best-effort.
Dewasa ini, dengan didukung teknologi mikroelektronika dan digital yang canggih telah dihasilkan high speed router yang mempu menggabungkan proses routing, forwarding dan switching paket diatas hardware dengan kualitas wirespeed performance dan arsitektur non-blocking, sehingga mampu menangani jaringan berkecepatan tinggi yang hingga saat ini telah mencapai skala 2,4 Gbps dengan delay proses yang sangat rendah.
Selain kemampuan diatas, router masa kini telah dibekali kemampuan untuk menerapkan Quality of Service (QoS) di jaringan. Berbagai algoritma untuk antrian (queuering) seperti Weighted Fair Wueuing (WFQ) dan protokol alokasi resource jaringan seperti Resource Reservation Protocol (RSVP) telah diintegrasikan pada Software dan hardware yang ada pada router. Karena transmisi suara diatas packet network membutuhkan kualitas transmisi jaringan yang tinggi dan perlakuakn yang berbeda, maka router sebagai salah satu komponen pada packet network telah diap digunakan untuk mendukung transmisi suara yang akan dijalankan diatas insfrastruktur  packet network. 2.6.3        DWDM (Dense Wave Division Multiplexing)
Dewasa ini, cahaya merupakan salah satu media yang banyak dipilih untuk sarana transmisi data jarak jauh berkecepatan tinggi yang biasanya ditemukan pada backbone jaringan. Pada umumnya, cahaya ditransmisikan pada media kabel fiber optic. Biaya yang dibutuhkan untuk membentang kabel fiber optic masih sangat mahal, sehingga besar bandwidth maksimum yang dapat ditampung oleh backbone diatasi oleh jumlah kabel yang dibentang karena untuk skpansi selanjutnya dibutuhkan biaya yang sangat besar.
Tetapi karena kebutuhan bandwidth untuk transmisi data meningkat pesat, sedangkan kebutuhan tidak diikuti dengan penambahan kapasitas backbone (yang berarti membentang kebal baru) karena limitas biaya, maka untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu digunakan suatu teknologi yang mempu meningkatkan bandwidth transmisi kabel fiber optic itu sendiri tanpa harus membentang kabel baru.
Teknologi Dense Wave Division Multiplexing (DWDM) mampu meningkatkan kapasitas kabel fiber optic dari maksimum 2,4 Gbps menjadi 100 Gbps. Artinya, pada satu kabel yang sama, kemampuannya dapat ditingkatkan hingga mencapai 50 kali lipat. Solusi ini diangap cukup efisien dari segi biaya dan peralatan kerena pemilik backbone cukup menambahkan periferal yang dibutuhkan tanpa perlu membentang kabel baru.
 2.7  Keuntungan VoIP2.7.1        Harga Peralatan
Teknologi Voice Over IP dibangun berbasis teknologi internet yang perkembangannya sangat cepat. Perkembangan yang sangat cepat ini menyebabkan harga peralatan akan turun sangat cepat. Berbeda dengan teknologi PBX dan PSTN yang cenderung statis.
 2.7.2        Efisiensi Bandwidth
Keuntungan menggunakan Voice over IP timbul terutama dari semakin murahnya komponen elektronika terutama chip DSP. Mudahnya chip DSP ini memungkinkan diwujudkannya hal-hal yang dulu mustahil dilakukan seperti melakukan kompresi suara menjadi paket data 8 Kbps dengan kualitas sama dengan 64 Kbps PCM. Besar kanal yang saat ini dipergunakan oleh satu kanal suara dengan teknologi VoIP dapat dibunakan oleh delapan kanal suara, sehingga otomatis tarif telekomunikasi pus akan menurun drastis. Penurunan tarif akan semakin terasa jika sistem digunakan untuk SLJJ.
Selain itu, dengan adanya feature silence supression dan voice activity detection (VAD), bandwidth jaringan yang ada dapat sekalgus dipakai untuk transmisi data dan suara. Akibatnya, efisiensi kanal akan semakin tinggi.
 2.7.3        Biaya Perawatan
Karena VoIP berbasis pada teknologi internet, jaringan internet yang sudah ada dapat diperluas sehingga mensuport teknologi ini dengan harga yang tidak mahal. Selain itu, jaringan dapat dikelola dengan cara dan pengetahuan yang tidak jauh berbeda dengan mengelola jaringan internet. Pengelolaan internet di jaringan yang bersangkutan cukup memanage satu jaringan saja. Tidak diperlukan training tambahan karena orang IT sudah terbiasa dengan peralatan yang digunakan.
2.7.4        Munculnya Aplikasi Baru
Karena Voice over IP dibangun diatas jaringan internet, yang dikenal dengan timbulnya berbagai jenis aplikasi baru yang menarik, maka dimungkinkan adanya pengembangan dan penambahan service-service baru untuk value service (VAS) servis yang sudah ada. Contohnya user dapat menelpon tanpa harus memutuskan sambungan internetnya. User dapat dihubungkan walaupun sedang berinternet dan lain-lain.
 2.8  Aplikasi Baru untuk VoIP
Berikut ini diberikan beberapa kemungkinan aplikasi yang mungkin diterapkan dengan dijalankan service Voice over IP ini dilihat daru sisi penggunaan atau operator jaringan VoIP ini.
a.             Business to Business
Pihak pertama yang dapat diuntungkan oleh teknologi ini ialah perusahaan besarh, terutama yang memiliki lokasi tersebar dalam jarak berjauhan dan sudah memiliki intranet atau jaringan komputer antar cabang perusahaan. Jaringan komputer ini dapat dirubah dengan mudah sehingga dapat melewatan trafik suara
b.            ISP
Internet Service Provider ialah pihak yang paling berpeluang untuk mengambil kesempatan dengan teknologi ini. Tersedianya infrastruktur jaringan berbasis IP serta point of present di berbagai temapt merupakan keunggulan tersendiri.. dengan teknologi Voice over IP ini, ISP bisa memberikan beberapa service tambahan bagi pelanggannya, contonya 0-800-xxxxxxxx dengan service ini pelanggan dapat menghubungi dengan jarak jauh namun biaya yang kompetitif.
c.             Perusahaan Telekomunikasi Baru
Tentu saja aplikasi VoIP yang paaling menarik perhatian ialah begaimana membentuk jaringan telekomunikasi sendiri dengan mem-bypass perusahaan telkom biasa serta menawarkan berbagai service yang tak mampu dilakukan oleh perusahaan telkom konvensional. Hal ini sangat mungkin dilakukan, namunpasti akan terbentur dengan satu hal, yaitu regulasi pemerintah.
2.9  Arsitektur Sistem VoIP
VoIP merupakan salah satu bagian dari metode pengiriman suara menggunakan teknik packet voice. Metode packet voice yang lain adalah Voice over ATM dan Voice over Frame relay. Semua jaringan packet voice menggunakan prasara jaringan paket (packet network) dan mengikuti arsitektur pada gambar di bawah ini :
          Gambar 2.3 Arsitektur Paket Voice Network 
Disisi jaringan paling luar (edge) terdapat komponen yang disebut “voice agent”. Tugas dari komponen ini dalah untuk merubah informasi suara dari telepon menjadi bentuk data yang dapat ditransmisikan pada jaringan paket. Jaringan kemudian akan ditransmisikan data ke voice agent yang terhubung dengan telepon tujuan. Dari arsitektur diatas, jaringan VoIP dapat ditinjau dari dua segi yang berbeda, yaitu voice agent dan packet network itu sendiri.
2.9.1        Voice Agent
Voice agent sangat menentukan kualitas suara yang ditransmisikan pada jaringan VoIP. Terdapat dua komponen pada voice agent yang perlu diperhatikan, yaitu voice coding dan signalling di dalam jaringan VoIP
a.             Voice Coding
Suara manusia dan semua suara yang bisa kita dengar, secara umum merupakan sinyal analog. PSTN mentransmisikan suara dalam bentuk sinyal digital karena transmisi sinyal analog memiliki banyak kelemahan.
PSTN merubah sinyal suara dari telepon diubah ke format digital yang disebut Pulse Code Modulation (PCM). PCM melakukan sampling sinyal analog dengan rate 8000 sample/detik dan tiap sample dipresentasikan dalam satu kode 8 bit. Dengan ini, untuk satu percakapan dibutuhkan satu kanal dengan kapasitas 64 Kbps. Salah satu pengembangan dari PCM yaitu ADPCM menggunakan pengkodean 4 bit untuk setiap sample sehingga membutuhkan kanal dengan kapasitas 32 Kbps untuk setiap percakapan.
b.            Signalling
Signalling merupakan bagian dari voice agent yang bertugas untuk melakukan inisialisasi percakapan. Jaringan VoIP taupun packet voice application yang fungsional harus mempu menyediakan layanan dimana cukup menggunakan mekanisme dialing yang ada untuk terhubung ke voice agent dan kemudian mampu dihubungkan ke telepon tujuan yang terhubung pada voice agent yang lain.
Terdapat 2 model signalling yaitu Transport model, disebut juga dengan model point to point dan Translate Model, disebut juga dengan multy fungsi voice.
 2.10          Masalah Di jaringan Internet : Quality Of Service
Sebagai jaringan yang didesain sejak awal sebagian jaringan komunikasi data, jaringan internet mempunyai karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan jaringan telpon. Data-data mengalir di internet memperebutkan bandwidth yang ada. Kecepatan sampainya data tergantung pada banyak dan besarnya paket data diperlakukan dengan perlakukan yang sama.
Kondisi jaringan yang seperti ini berbeda dengan jaringan telepon biasa, dimana satu kanal hanya dikhususkan untuk satu pembicara telepon. Tidak terdapat perebutan bandwidth disana. Akibatnya, kualitas suarapun terjaga.
Beberapa masalah yang timbul akibat tidak terjainya Quality Of Service data yang harus disampikan secara real-time ke tujuannya antara lain :
a.             Kekurangan bandwidth
b.            Delay yang terlalu lama
c.             Jitter / Variasi Delay
Agar jaringan IP / internet dapat dengan sukses melewatkan paket data berupa suara, jaringan ini harus dimodifikasi sedemikian rupa sehingga mampu memberikan Quality Of Service sesuai dengan permintaan aplikasi VoIP ini. Parameter tersebut ialah Bandwidth, Delay dan Jitter
    2.10.1    Bandwidth
Yang pertama kali harus dilakukan agar jaringan IP memiliki QoS ialah dengan memberi fasilitas pengalokasian bandwidth pada jaringan ini. Denga alokasi bandwidth ini, setiap aliran (flow) paket data yang berisi suara mendapatkan jatah bandwith yang tetap dan tidak perlu berkompetisi dengan paket data yang lain. Tehnik alokasi bandwidth ini dilakukan dengan tehnik seperti RED (random early detection), WRED ( weighted random early detection) dan WFQ (weighted fair queuing)
       
Gambar 2.4 Weighted Fair Queueng  2.10.2    Delay
Router dan jaringan IP memiliki karakteristik khusus yang menyulitkan pengontrolan delay dan variasinya (jitter). Proses penanganan paket IP selama ini selalu dilakukan secara best efort. Paket IP yang datang diperlakukan sama dan diservice sesuai dengan urutan kedatangan. Ukuran paket IP sendiri bervariasi, sehingga delay dan variasi delay di jaringan menjadi besar dan tidak menentu.
Delay dan variasi delay ini dapat berakibat buruk bagi kualitas suara. Hal ini terjadi karena informasi suara memiliki karakteristik “timing”. Suku kata tertentu dari suatu kata harus diucapkan dalam selang waktu tertentu antara ia dan suku kata berikutnya. Bahkan pause pun mempunyai arti sebagaimana bagian yang verbal. Karakteristik waktu ini dapat di pertahankan agar pembicaraannya tetap memiliki arti.
Agar jeringan IP ini dapat digunakan untuk menangani paket suara, maka baik delay maupun variasinya harus dapat dikontrol dan ditekan serendah mungkin.
      
Gambar 2.5 Contoh Penyebaran Delay di Jaringan VoIP  
Jenis- jenis dari Delay :
a.             Accumulation Delay
Delay ini terjadi karena frame suara harus dikumpulkan terlebih dahulu sebelum di proses oleh Voice coder. Lama delay ini tergantung jenis voice coder dan waktu sampling-nya.
b.            Processing Delay
Dela ini terjadi karena proses pengumpulan dan pengkodean sample suara menjadi paket data yang siap untuk ditransmisikan dalam jaringan. Delay ini tergantung pada kecepatan processor dan algoritma  yang digunakan.
c.             Network Delay
Delay ini terjadi disebabkan oleh medium fisik dan protokol yang digunakan untuk trasmisi data, serta besarnya buffer yang digunakan untuk menghilangkan jitter di penerima. Network delay ini tergantung pada kapasitas jaringan serta kecepatan processing di router-souter yang dilalui.
2.10.3    Jitter (Variasi Delay)
Selain meminimasi delay, masalah utama dalam VoIP ialah bagaimana mengeliminasi jitter / variasi delay. Cara yang digunakan untuk mengeliminasi delay ialah dengan mengumpulkan serta menahan sementara beberapa urutan paket data di buffer hingga paket data terakhir tiba, sehingga dapat dimainkan dalam selang waktu yang tepat. Buffer ini disebut dengan dejitter buffer. Namun hal ini menyebabkan delay tembahan.
Dua hal yang kontradiktif ini menghasilkan berbagai skema untuk mengatur ukuran dejitter buffer agar sesuai dengan besarnya jitter yang akan dihilangkan, yang kualitasnya berubah-ubah sesuai dengan kondisi jaringan.
Dua pendekatan yang digunakan untuk mengatur besar atau kedalamanan dejitter buffer adalah sebagai berikut :
a.             Pendekatan pertama ialah mengukur variasi paket dalam dejitter buffer dalam selang waktu tertentu. Sedikit demi sedikit, ukuran buffer disesuaikan dengan hasil perhitungan jitter yang dilakukan. Pendekatan ini cocok digunakan pada jaringan dengan performasi jitter yang konsisten terhadap waktu, seperti misalnya Asynchronous Transfer Mode (ATM).
b.            Pendekatan kedua ialah dengan menghitung jumlah paket data yang datang terlambat dan menghitung rasio antara paket ini dengan jumlah paket yang berhasil diproses. Rasio ini digunakan untuk mendapatkan ukuran dejitter buffer dengan tepat. Pendekatan ini cocok untuk jaringan dengan variasi kedatangan paket yang tinggi, seperti misalnya jaringan IP / Internet
Selain tehnik yang dilakukan diatas, jaringan juga harus dikonfigurasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan delay dan jitter yang minimal. Sehingga menghasilkan QoS yang konsisten.
     2.11          Struktur VoIP
 VoIP disusun dalam 3 elemen :
a.             VoIP Operational Environment : memaparkan elemen-elemen fisik pada VoIP
b.            VoIP Stack : meliputi spesifikasi encoding, pelacak aktifitas suara, penghatar digit DTMF, disamping juga mendefinisikan session antar pemakai, protokol transport, serta layer-layerphysical, link, dan network.
c.             Call Management Agent (CMA) : sistem CMA menyediakan pengololaan call yang cerdas dan tak tergantung terminal. Ini merupakakn bagian yang penting dalam prises pembangunan hubungan melalui network, termasuk hubungan IP ke PSTN, PSTN ke IP, IP ke PSTN dan PSTN ke PSTN. Kemampuan mencakup juga pengenalan berbagai jenis  terminal dan bentuk komunikasi, pemetaan alamat-alamat dinamis dan routing secara cerdas. Kaitan kerja melalui gateway H.323 ke PSTN juga harus dimungkinkan. Sistem kerja ini disebut sebagai Lingkungan Operasi VoIP.
 2.12          Install
Untuk new entants atau pendatanga baru, ada tiga pendekatan baru masuk ke bisnis VoIP, yakni membangun jaringan sendiri, bergabung dengan jaringan yang sudah exist atau menjadi reseller. Ketiga pendekatan tersebut memiliki sifat investasi modal, kompleksitas dan keuntungan yang berbeda.
Beberapa produk yang dapat ditawarkan dari VoIP dengan cara Calling Account, Calling card atau Bundled Service.
a.             Calling Account dilakukan dengan mendaftarkan nomor telepon rumah atau kantor pelanggan, dimana pembayaran dilakukan secara prepaid maupun postpaid
b.            Calling Card memasarkan produk VoIP lebih fleksibel karena dapat di akses dari mana saja hanya dengan menggunakan PIN tertentu
c.             Cara terakhir menggunakan Bundled Service, dimana layanan langsung ditawarkan ke pelanggan dengan sekali bayar dan dapat dipergunakan kapan saja. Pelanggan utama bundled service adalah dunia usaha.
Untuk membuat sistem VoIP yang sederhana, hal yang diperlukan :
a.             Hardware
-                PC 386 atau Lebih
-                Sound card yang berkemampuan full duplex. Contoh : Quicknet PhoneJack
-                Network card atau koneksi ke internet yang memungkinkan komunikasi antara 2 PC
b.            Sofware, dalam hal ini OS
-                Win 9x, dapat menggunakan program Microsoft Netmeeting, Internet Phone, DialPad dan lain-lain
-                Linux, dapat menggunakan program GnomeMeeting
Untuk men-setup komunikasi VoIP, kita memerlukan :
a.             Pertama adalah ADC untuk mengkonversi suara analog ke sinyal digital (bits)
b.            Bits tersebut harus dikompres dalam format yang baik untuk ditransmisikan.
c.             Sekarang kita harus memasukan paket suara kedalam paket data dengan menggunakan real-time protocol. Contoh UDP
d.            Kita memerlukan signalling prtocol untuk mengambil user (ITU-T H.323 dapat melakukannya)
e.             Setelah itu kita harus membongkar paket, mengambil data kebudian mengubahnya ke dalam sinyal suara analog dan mengirim ke sound card
f.             Kesemuanya harus dilakukan secara real-tie karena kita tidak dapat menunggu terlalu lama untuk mendapatkan jawaban.
 2.12.1    End User dengan PC yang disambungkan ke Internet (IP Public) tanpa Proxy Server
Peralatan yang dibutuhkan sangat sederhana
a.             PC  yang ada sambungan langsung ke Internet; dial-up pun OK
b.            Sound card + Mic + Headphone (sebaiknya menggunakan Headphone supaya suara tidak feedback ke mic)
c.             Sofware Netmeeting 3.01 atau software lain yang mendukung yang sekarang banyak dan gratis di Internet seperti Yahoo Messenger, VoIP Rakyat dll
Persiapan setup software untuk VoIP, untuk pengguna Windows dan Netmeeting 3.01, anda hanya perlu menset :
Tool – Option – General – Advanced Calling
Ø   Use a gatekeeper to Place a Call (isikan IP Gatekeeper)
Ø   Log on using my phone number (isikan nomor telepon sesuai konsensus diatas)
Pada saat anda dial ke Internet, secara automatis NetMeeting akan mencari Gatekeeper untuk meregistrasikan PC (nomor telepon anda). Jika NetMeeting berhasil meregistrasi pada pojok kanan bawah console NetMeeting akan ada gambar dua buah komputer yang saling tersambung dengan warna yang jelas, sebelumnya warnanya tidak jelas. Barulah anda bisa berkomunikasi dengan rekan lain menggunakan jaringan VoIP.
2.12.2    End User dengan PC yang tersambung ke Internet melalui Proxy Server
Jika anda merupakan PC end User di belakang Proxy / wingate / winroute atau aln dengan IP 192.168.x.x atau 10.x.x.x maka anda termasuk kategori end user dengan PC yang tersambung ke internet melalui proxy.
Secara prinsip tidak berbeda dengan end user yang mempunyai sambungan langsung ke internet.
Bedanya anda harus registrasi ke gatekeeper yang berada di mesin proxy / wingate / winroute anda. Anda tidak mungkin registrasi & Port VoIP tidak bisa menembus proxy server.
Hal ini akan menjadi masalah bagi sebagian besar pengguna internet di indonesia karena umumnya berada di belakang proxy. Sarannya anda harus meminta kepada operator proxy server tersebut untuk mengoperasikan gatekeeper di proxy servernya.
 2.12.3    Operator Proxy Server, seperti WARNET, Kantor dll
Jika anda operator dari proxy server di WARNET / kantor, maka bagian ini untuk anda. Software yang digunakan adalah free software (Open Source) jika tidak ada masalah hak cipta / pembajakan.
Software yang digunakan adalah Open H.323 gatekeeper. Software tersebut dapat diambil di www.sourceforge.net dengan menggunakan keyword openh323 gatekeeper, atau langsung dari www.gnugk.org.
   2.12.4    End User yang menggunakan peralatan Gateway VoIP
Gateway VoIP adalah perlatan yang dapat dihubungkan VoIP di internet dengan jaringan telepon yang menggunakan sambungan RJ-11. biasanya peralatan Gateway VoIP ini disambungkan ke PBX / PABX di kantor atau di Wartel agar telepon yang biasanya ada dapat terkait ke jaringan VoIP juga.
Operasi VoIP yang akan sangat menantang & dapat berbenturan dengan pemerintah terutama jika anda menggunakan peralatan VoIP Gateway dan menyambungkannya ke jaringan Public Switch telephone Network (PSTN) milik Telkom melalui peralatan PABX. (Private Automated Branch Exchage)
Ada beberapa vondor yang memproduksi peralatan gateway VoIP ini, salah satu nya adalah www.planet.com.tw yang di distribusikan oleh Corexindo di Mangga Dua.
Operasi gateway VoIP tidak terlalu sulit karena setting parameternya dapat dilakukan melalui Web maupun telnet menggunakan text mode. Logika berfikirnya tidak berbeda jauh dengan setting gatekeeper di atas. Sebagi contoh untuk internet Telephony gateway (ITG) dari planet menggunakan text mode dapat di set :
Set h323 gk_mode manual
Set h323 gk_addr 202.111.222.123
Set h323 endpoint_prefix 011152512345
Set h323 term_id ITG_percobaan
Set h323 gk-id gatekeeperIDAnda
Masih banyak lagi fasilitas yang dapat di set menggunakan sebuah ITG, beberapa parameter diatas cukup untuk meregistrasi ITG anda ke sebuah gatekeeper untuk dikenali nomor-nya. Tentunya di pohak gatekeeper dapat juga meregistrasi secara manual sebagai permanen endppoint jika diinginkan.
Teknik yang lumayan membuat pusing kepala adalah menymbungkan Internet Telephony Gateway (ITG) ini ke peralatan PABX supaya telepon dari internet , baik dari NetMeeting maupun darii ITG lain dapat terhubung ke telepon biasa
                  BAB IIIPENUTUP 
VoIP (Voice over Internet Protocol) bukan lagi hal yang tabu dikalangan dunia pendidikan apalagi di bidang bisnis, kegunaanya memang bisa dibilang sangat spektakuler namun tentunya dengan skala yang besar karena akan terasa manfaatnya jika VoIP digunakan untuk jaringan atau skala besar yaitu arsitektur atau perangkatnya masih terbilang mahal. Munculnya VoIP ini tenya sudah diprediksi oleh para alhi di bidangnya masing-masing guna mengantisipasi hal lain yang tidak diinginkan, sebagai contoh karena pulsa VoIP lebih murah dari pada Pulsa telpon biasa, maka perusahaan Telekomunikasi harus mawas diri terhadap ancaman baru.
 3.1  Perdebatan Seputar VoIP
Akhir-akhir ini semakin banyak tanggapan mengenai pemanfaatan teknologi VoIP terutama dari sisi bisnisnya. “Kue manis” sektor telekomunikasi tersebut ternyata menarik perhatian banyak pihak dan belum lama ini salah seorang anggota dewan berkomentar bahwa VoIP telah berpotensi merugikan negara ratusan milyar rupiah / tahun. Salah seorang yang dikenal kepakarannya di bidang Internet mencoba memberikan pencerahan yang ilmiah melalui tulisan artikelnya pada Kompas, 18-1-2002. Menurut beliau VoIP menguntungkan Negara ! benarkah ? Beliau juga menghimbau untuk membuka pasar VoIP selebar-lebarnya ! perlukah ? kedua pertanyaan ini mendapatkan jawabannya semua data dan perhitungan yang dibuat oleh Pakar Internet tersebut adalah benar.
 3.2  Inti Permasalah
Inti permasalahan yang mencuat akhir-akhir ini antara lain adalah :
a.             Komentar bahwa VoIP telah merugikan Negara ratusan Milyar
b.            Pencurian pulsa,
c.             Dugaan korupsi,
d.            Keinginan untuk membuka pasar VoIP ini selebar-lebarnya.
Sedangkan kesepakatan yang dianut setiap pihak adalah teknologi VoIP ini diharapkan dapat memberikan tarif SLJJ dan SLI murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Makalah ini membatasi permasalahan hanya pada sektor layanan VoIIP untuk SLJJ untuk konfigurasi Phone-to Phone, melanjutkan pada yang telah diulas oleh salah seorang pakar Internet tersebut. (Kompas, 18/01/02)
Fakta yang terjadi saat ini, bisnis VoIP ternyata telah berjalan dimulai tahun 1996 (Kompas, 14/12/01) tanpa adanya izin operasi mengenai layanan tersebut karena pemerintah memang belum mengatur regulasi mengenai hal tersebut. Saat ini pemerintah mencoba untuk mengaturnya dengan hanya memberikn izin pada operator tertentu saja. Ini membuat gerah operator VoIP “Eksisting” yang memulai usahanya secara diam-diam dengan memanfaatkan Infrastuktur yang dimiliki TELKOM teapi pada saar regulasi baru diberlakukan tidak mendapatkan lisensi untuk menjadi Operator.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar