Senin, 02 Agustus 2010

Perangkat Jarkom

HUB
 
Merupakan perangkat yang digunakan untuk menyatukan kabel-kabel network dari beberapa workstation, server atau peangkat lain. 
fungsinya sebagai tempat untuk menerima file-file data dari komputer kemudian meneruskannya ke komputer atau tempat lain pada suatu jaringan.

Fungsi dasar yang dilakukan oleh Hub adalah menerima sinyal dari satu komputer dan mentransmisiannya ke komputer yang lain. Jadi Pada Hub ketika seorang client akan mengirimkan data ke client lain, maka data tersebut akan dikirimkan ke semua client yang terhubung pada Hub.
Hub dibedakan menjadi dua, yaitu active Hub dan passive Hub. 
Active Hub merupakan sebuah repeater elektrik yang dilengkapi dengan 8 konektor yang berfungsi untuk membentuk sinyal digital yang dikirim dan menyesuaikan impedansinya untuk memelihara keutuhan data sepanjang jalur yang dilaluinya.
Passive Hub merupakan sebuah repeater elektrik 4 konektor yang berfungsi untuk menerima salah satu konektor dan meneruskan ke tiga konektor lainnya.
Fungsi tambahan selain sebagai central connection point, hub menyediakan kemampuan berikut:
• memfasilitasikan penambahan, penghilangan atau pemindahan workstation.
• menambah jarak network (fungsi sebagai repeater)
• menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda (Ethernet, Token Ring, FDDI).
• menawarkan feature yang fault tolerance (isolasi kerusakan)
• memberikan manajemen service yang tersentralisasi (koleksi informasi, diagnostic)

Kekurangannya, hub cukup mahal, membutuhkan kabel tersendiri untuk berjalan, dan akan mematikan seluruh network jika ia tidak berfungsi/rusak.

Cara kerja Hub
Cara kerja alat ini adalah dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke seluruh port pada hub sehingga paket data tersebut diterima oleh seluruh computer yang berhubungan dengan hub tersebut kecuali computer yang mengirimkan. Sinyal yang dikirimkan tersebut diulang-ulang walaupun paket data telah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini menyebabkan fungsi colossion lebih sering terjadi.








SWITCH
                                                                               
Sebenarnya Switch hamper sama dengan Hub, perbedaanya adalah :
-Kecepatan akses Switch lebih besar disbanding Hub.
-Switch hanya mentransfer data ang diterimanya, kemudian meneruskannya hanya pada port yang dituju saja. Jadi ketika client A  mengirimkan data ke client B maka Switch hanya akan mengirimkan data tersebut ke client B saja sesuai alamat yang dituju.
Untuk jaringan yang lebih luas seperti internet, Switch masih tetap membutuhkan router untuk dapat meneruskan paket-paket data, sebagaimana Hub. Switch mampu melaksanakan fungsi routing, sehingga dinamakan IP Switch. Namun emikian, hanya beberapa Switch yang mampu melakukan hal ini.
Switch adalah hub pintar yang mempunyai kemampuan untuk menentukan tujuan MAC address dari packet. Daripada melewatkan packet ke semua port, switch meneruskannya ke port dimana ia dialamatkan. Jadi, switch dapat secara drastis mengurangi traffic network. Switch memelihara daftar MAC address yang dihubungkan ke port-portnya yang ia gunakan untuk menentukan kemana harus mengirimkan paketnya. Karena ia beroperasi pada MAC address bukan pada IP address, switch secara umum lebih cepat daripada sebuah router.
Cara kerja switch :
Switch pada saat pengirimkan data mengikuti MAC address pada NIC (Network Interface Card) sehingga switch mengetahui kepada siapa paket ini akan diterima. Jika ada collision yang terjadi merupakan collision pada port-port yang sedang saling berkirim paket data. Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka tidak akan terjadi tabrakan (collision) karena alamat yang dituju berbeda dan tidak menggunakan jalur yang sama (Mansfield, 2003). Semakin banyak por tyang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap port.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa switch lebih baik daripada hub baik secara perbandingan konseptual maupun secara prinsip kerjanya yang dapat membuat terjadinya colossion.



ROUTER

Router merupakan suatu alat yang berfungsi menentukan pada titik mana suatu paket data harus diteruskan ke jaringan yang lain. Router akan memilih jalan terdekat untuk melewatkan paket aplikasi data.
Router bekerja pada level network layer pada model jaringan OSI. Router memiliki kemampuan yang lebih baik dari pada Bridge.
Fungsi utama Router adalah men-routingkan paket-paket data dengan suatu segmen jaringan yang berbeda. Selain itu fungsi router adalah:
·         Menhubungkan LAN yang memiliki topoloi yang sama
·         Menhubungkan jaringan yang ada pada suatu lokasi dan jaringan pada lokasi lain
·         Membagi jaringan yang lebih besar menjadi jaringan yang lebih kecil sehingga lebih mudah dikelola
·         Menentukan bjalan terefisien untuk mengirimkan data ketujuan
Router dapat berupa perangkat keras seperti Router CISCO atau perangkat lunak yaitu suatu PC yang berisi software untuk routing table IP.

Cara kerja router:
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan.
Jenis-jenis router
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
• Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan. Hal ini mengakibatkan keterbatasan yang jelas karena ia tidak dapat secara otomatis menentukan route terbaik; ia selalu menggunakan rute yang sama yang kemungkinan bukan rute terbaik. Jika route berubah, static router harus diupdate secara manual. Karena static router menyediakan control penuh pada routing tabelnya, ia lebih aman dibanding dynamic router.

• Dynamic router (router dinamis): Dynamic router mampu membuat routing tabelnya sendiri dengan berbicara ke sesama router. Untuk melakukannya ia menemukan route dan route alternatif yang berada pada network. Dynamic router bisa membuat keputusan pada route yang mana sebuah paket mencapai tujuan. Umumnya ia mengirimkan paket ke route yang paling efisien; salah satu yang menghasilkan jumlah hop lebih sedikit. Bagaimanapun, jika route macet, dynamic route dapat mengirimkan paket ke route alternatif.


BRIDGE

Bridge adalah alat yang dapat menghubungkan sebuah LAN dengan LAN yang lain dengan topologi yang berbeda. Bridge bekerja pada lapisan Data Link layer pada mode OSI.oleh karena itu Bridge dapat menghubungkan jaringan yang mrnggunakan metode transmisi atau medium cces control yang berbeda. Bridge juga mampu mempelajari alamat link pada setiap perangkat yang tesambung dengannya dan mengatur alur frame  berdasarkan alamat tersebut. Fungsi lain Bridge adalah dapat memisahkan suatu paket data yang harus dikirimkan pada jaringannya sendiri atau pada jaringan yang lain, apabila kedua jaringan tersebut saling terhubung. Bridgedapat berfungsi sebagai roter pada jaringan yangglebih luas. Hal tersebut dinamakan dengan istilah brouter (bridge-router). Bridge juga dapat mencopy framr data dari suatu jaringan yang lain, asalkan jaringan komunikasi tersebut masih terhubung.
Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum dijumpai:
• Bridge Lokal: sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
• Bridge Remote: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
• Bridge Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.

Sebuah bridge dapat:
• menghubungkan segmen network bersama memfilter traffic dengan membaca packet addressnya
• menghubungkan network yang berbeda (Ethernet dan Token Ring) jika level protokol yang lebih tingginya sama atau bisa ditranslasikan

Sebuah bridge tidak dapat:
• menentukan jalur mana yang paling efisien untuk mentransmisikan data
• menyediakan fungsi traffic management (melewatkan kemacetan)

Cara kerja Bridge :
Bridge akan menyeleksi data dengan cara mengeliminasi traffic yang tidak dibutuhkan dan meminimalkan peluang‑peluang tabrakan (collision) dan dapat membagi traffic menjadi bagian‑bagian tertentu dan melakukan filtering traffic berdasarkan MAC address.





REPEATER
 
Repeater merupaka alat yang dapat menerima sinyal digital dan memperkuatnya untuk diteruskan kembali. Repeater dapat mrmperjauh jarak transmisi data. Repeater bekerja pada lapisan Physical layer pada model OS. Tugas utama Repeater adalah menerima sinyal dari satu kabel LAN dan memancarkannya kembali ke kabel LAN yang lain.
Pada ajringan wireless, Repeater diletakan pada gedung-gedung yang tinggi, menara pemancar, atau dipuncak gunung.hal ini bertujuan agar sinyal yang diterima atau dipancarkan dapat diterima dengan baik. Dengan adanya Repeater, jarak gelombang yang dapat ditempuh oleh sinyal wireless juga menjadi semakin jauh.

Repeater mempunyai beberapa karakteristik:
• digunakan untuk meregenerasi sinyal baseband yang ada digunakan terutama pada topologi bus koaksial (linear).
• segmen yang dihubungkan oleh sebuah repeater harus menggunakan metode media access control (MAC) yang sama (misalnya, sebuah repeater tidak bisa melewatkan traffic antara ethernet dan token ring)
• repeater bisa melewatkan traffic antara beberapa media yang berbeda (misalnya, coax ke fiber optic) jika interface yang sesuai tersedia repeater tidak melakukan akselerasi atau mengubah sinyal, ia hanya meregenerasinya saja.
• repeater tidak melalukan filter packet atau batasan kongesti/kemacetan.
• repeater akan melewatkan paket broadcast
• repeater beroperasi di physical layer pada model OSI
• fungsi dasar dari repeater (regenerasi sinyal) bisa dilakukan oleh device-device penghubung (misalnya hub atau bridge).

Karena repeater tidak melakukan apa-apa terhadap filterisasi atau pembatasan traffic, ia seharusnya dilihat terutama sebagai penghubung workstasion yang jauh, tidak sebagai penambah workstasion tambahan. Dengan kata lain, repeater seharusnya digunakan untuk menambahkan jarak dari network, bukan kepadatannya.



Sumber :
buku “Jaringan Komputer” karya Wiharsono Kurniawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar